Sunday, 1 March 2015
rangkaian Encoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Enkoder disusun dari gerbang-gerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai
hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan
dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasikombinasi gerbang yang digunakan.
hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan
dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasikombinasi gerbang yang digunakan.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n. Variabel m adalah kombinasi
masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya
dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya
dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
Perhatikan contoh tabel fungsi keluaran Enkoder berikut :
Tabel Fungsi keluaran enkoder 8 ke 3
Dari tabel diatas, dapat dibuat fungsi keluaran sebagai berikut :
Y0 = I1 + I3 + I5 + I7
Y1 = I2 + I3 + I6 + I7
Y2 = I4 + I5 + I6 + I7
Dari persamaan tersebut, maka rangkaian gerbangnya dapat dibuat seperti pada
gambar berikut :
Encoder merupakan kebalikan dari decoder.
Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya.
Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya.
Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2nsaluran input.
Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22 saluran input.
Gambar Encoder 2-bit
Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini, kita dapat mengganggap
“don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan mengggunakan priority encoder.
“don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan mengggunakan priority encoder.
Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki subscript number yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi.
Sebagai contoh jika D3 adalah 1 berapapun saluran input yang lain maka outputnya adalah 3 yaitu 11. Jika semua input 0, maka tidak ada input yang valid. Untuk mendeteksi situasi ini maka kita membuat output ke 3 dengan nama V. V = 0 jika semua input adalah 0 dan bernilai 1 jika inputnya sesuai dengan situasi pada tabel kebenaran.
Dengan menggunakan tabel kebenaran dan K-map (gambar 7) kita akan mendapatkan fungsi boolean 4-input (or 2-bit) priority encoder, sebagai berikut:
X = D2 + D3
Y = D3 + D1D’2
V= D0 + D1 + D2 + D3
Dengan demikian akan dihasilkan rangkaian logika untuk 2 bit priority encoder seperti yang ditunjukkan pada gambar
Gambar K-map untuk 2 bit priority encoder
Gambar Rangkaian logika untuk 2 bit priority encoder
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment