Wednesday, 11 February 2015

Batik Nusantara dan Penjelasannya

Batik Nusantara dan Penjelasannya

Batik Nusantara dan Penjelasannya - Di Indonesia kita bisa menemukan berbagai macam motif batik indonesia, sehingga dengan berbagai macam motif batik yang ada di Indonesia akan memperkaya ragam budaya bangsa kita. Setiap daerah yang ada di negeri kita akan mempunyai motif tersendiri untuk jenis batiknya, hal ini sesuai dengan karakter yang ada pada masyarakat tersebut. Misalnya untuk kain batik di daerah pesisir pantai maka motif dari kain batik tersebut identik dengan hiasan ikan atau binatang laut serta identik dengan ciri khas pesisir. Berbeda dengan motif batik daerah pedalaman maka motif batik tersebut identik dengan ciri ciri alam dan berbagai ornamen baik hewan atau tumbuhan.

Berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai berbagai macam batik nusantara dan penjelasannya.

1. Batik Motif Ciptoning
Motif ciptoning biasa digunakan oleh pemimpin atau orang yang dituakan di daerah itu. Seorang pemimpin yang memakai batik motif ini filosofinya adalah supaya ia dapat menjadi pemimpin yang bijak dan dapat memberi contoh yang baik terhadap rakyat yang dipimpinnya. Motif Ciptoning ini tidak hanya diperuntukkan untuk pemimpin saja namun juga untuk setiap manusia agar dia bisa memimpin dirinya sendiri menuju ke arah yang lebih baik.

2. Batik Motif Pari Kesit
Motif batik pari kesit ini mengandung arti/ makna bahwa untuk mencari keutamaan maka harus dilandasi dengan kegesitan dan kerja keras. Namun usaha tersebut juga tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat. Usaha keras dan juga gesit namun dilandasi dengan cara yang kotor akan berakibat buruk bagi dirinya sendiri.

3. Motif Batik Sido Luhur
Bagi orang jawa motif batik sido luhur ini memiliki makna keluhuran, keluhuran disini adalah mencari keluhuran materi dan non materi. keluhuran materi adalah keluhuran ragawi yang tercukupi, Yang didapat dengan cara bekerja keras sesuai dengan profesi, pangkat dan kedudukannya di masyarakat. Keluhuran materi ini hendaknya didapatkan dengan cara yang halal, sah dan tidak bertentangan dengan peraturan dan norma yang berlaku dimasyarakat.

Sedangkan keluhuran nonmateri yang dimaksud adalah keluhuran budi pekerti, tindakan seseorang, budi pekerti orang itu. Seseorang yang bisa dipercaya oleh orang lain adalah memiliki  budi pekerti yang baik sehingga bisa dianggap memiliki keluhuran non materi. Sesuai dengan falsafat orang jawa bahwasanya seseorang hidup di dunia ini tidak untuk dirinya sendiri namun juga hidup untuk bisa memberikan manfaat kepada keluarga, orang lain dan masyarakat sekitar, serta tidak lupa dengan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Motif Batik Sido Drajad

Batik jenis Sido Drajad biasanya dipakai oleh besan pada acara pernikahan. Cara pemakaiannya pun mempunyai makna tersendiri. Pada anak-anak misalnya pemakaian batik dengan cara sabuk wolo, dengan pemakaian ini maka memungkinkan anak untuk dapat bergerak bebas. Secara filosofi nya dapat diartikan bahwa sabuk wolo dipakaikan kepada anak-anak maka diartikan anak-anak yang masih bisa bergerak bebas di masyarakat, belum dewasa, dan tentunya belum memiliki tanggung jawab moral di masyarakat.

5. Motif Batik Sido Mukti

bagi orang jawa motif batik sido mukti memiliki arti kemakmuran. kemakmuran disini adalah kemakmuran di dunia dan juga kemakmuran di akherat kelak. Kemakmuran lahir dan batin ini akan bisa tercapai apabila diikuti dengan usaha yang keras, perilaku dan budi pekerti yang baik di masyarakat.

6. Motif Batik Cuwiri
Motif batik cuwiri biasanya digunakan pada acara mitoni.Mitoni adalah tradisi masyarakat yaitu memperingati 7 bulanan bayi yang masih di kandungan. Cuwiri sendiri menurut istilah orang jawa adalah kecil-kecilan.
dan masih bnyak lagi baik" indonesia yg lain lainy

No comments:

Post a Comment